Selasa, 10 Juni 2008

Mary Sue di Hotel Mewah

Mary Sue datang ke sebuah kota besar untuk pertama kalinya. Dia check-in di sebuah hotel mewah dan seorang pelayan membawakan begnya menuju ke bilik yang Mary Sue akan menginap.

Mary Sue mengikuti langkah-langkah pelayan itu dan ketika pelayan tersebut menutup pintu, Mary Sue melihat ke sekeliling dan marah-marah kepada pelayan tersebut.

"Anak muda, aku mungkin tua dan kekampungan, tapi tidak bererti aku ini bodoh! Aku membayar mahal untuk tinggal di hotel ini tapi bilik ini bukanlah bilik yang sesuai dengan bayaran itu! Bilik ini begitu kecil, tidak ada kemudahan, tidak ada televisyen, bahkan tempat tidur pun tidak ada!"

"Nyonya, ini adalah lif" jawab pelayan tu selamber.

Pengantin Baru dan Gangguan Kesihatan

Sepasang pengantin baru mengalami gangguan kesihatan. Setelah diperiksa dengan teliti, doktor memberitahu perkara itu disebabkan oleh hubungan seks yang terlalu kerap.

"Untuk sementara waktu ini, anda berdua dinasihatkan supaya menghadkan kegiatan seks. Sebaiknya dua kali saja seminggu sahaja. Untuk memudahkan mengingat, saya sarankan untuk melakukan hubungan ini hanya pada hari yang bermula dengan huruf S, iaitu Selasa dan Sabtu," saran doktor.

Akan tetapi pada malam ketiga berpuasa dari membuat hubungan itu, si suami tidak dapat lagi menahan nafsunya lalu mencumbui isterinya yang sedang tidur sehingga isterinya terjaga.

"Hari ini hari apa bang?" tanya si isteri.

"Sumaat"

Kamis, 05 Juni 2008

Seorang Anak Cerdas-Das

Suatu hari Brodin kecil ditinggal ibunya untuk pergi ke rumah Ibu RT. Sebelum pergi ibunya berkata kepada Brodin, “Din..!, kalau kamu sedang sendirian di rumah, kamu harus selalu mengawasi pintu rumah dengan penuh kewaspadaan. Jangan biarkan seorang pun yang tidak kamu kenal masuk ke dalam rumah karena bisa saja mereka itu pencuri!”

Brodin memutuskan untuk duduk di samping pintu. Satu jam kemudian pamannya datang. “Mana ibumu?” tanya pamannya.

“Oh, Ibu sedang pergi ke pasar,” jawab Brodin.

“Keluargaku akan datang ke sini sore ini. Pergi dan katakan kepada Ibumu jangan pergi ke mana-mana sore ini!” kata pamannya.

Begitu pamannya pergi Brodin mulai berpikir, “Ibu menyuruh aku untuk mengawasi pintu. Sedangkan Paman menyuruhku pergi untuk mencari Ibu dan bilang kepada Ibu kalau keluarga Paman akan datang sore ini.”

Setelah bingung memikirkan jalan keluarnya, Brodin akhirnya membuat satu keputusan. Dia melepaskan pintu dari engselnya, membawanya sambil pergi mencari ibunya.

Hakim Pengadilan Kota

Brodin sedang menjadi hakim di pengadilan kota. Mula-mula ia mendengarkan dakwaan yang berapi-api dengan fakta yang tak tersangkalkan dari jaksa.

Setelah jaksa selesai dengan dakwaannya, Brodin berkomentar:

“Aku rasa engkau benar.”

Petugas majelis membujuk Brodin, mengingatkan bahwa terdakwa belum membela diri. Terdakwa diwakili oleh pengacara yang pandai mengolah logika, sehingga Brodin kembali terpikat. Setelah pengacara selesai, Brodin kembali berkomentar:

“Aku rasa engkau benar.”

Petugas mengingatkan Brodin bahwa tidak mungkin jaksa betul dan sekaligus pengacara juga betul. Harus ada salah satu yang salah!Brodin menatapnya lesu, dan kemudian berkomentar:

“Aku rasa engkau benar.”

Hukum Sebab Akibat

Brodin sedang berjalan-jalan dengan santai, ketika tanpa permisi ada orang jatuh dari atap rumah dan menimpanya. Orang yang terjatuh itu tidak terluka sama sekali, tetapi Brodin yang tertimpa malah menderita cedera leher. Ia pun diangkut ke rumah sakit.

Para tetangganya datang menjenguknya, mereka bertanya, "Hikmah apa yang didapat dari peristiwa itu, Brodin ?"

"Jangan percaya lagi pada hukum sebab akibat," jawabnya. "Orang lain yang jatuh dari atap rumah, tetapi leherku yang jadi korbannya. Jadi tidak berlaku lagi logika, 'Kalau orang jatuh dari atap rumah, lehernya akan patah!'"

  © Blogger Ketawa Sehat 'Morning Drink' by mloto.blogspot.com 2008

Back to TOP